Halaman sekolah dengan ragam tumbuhan memiliki banyak manfaat bagi warga sekolah. ( Doc. Tim T.I)
Memiliki lahan luas penuh tetumbuhan di sekolah? Berbahagialah. Ragam tanaman merupakan aset hidup yang tidak boleh redup di sebuah sekolah. Alangkah banyaknya manfaat tanaman hidup yang ada di lahan sekolah. Mulai dari fungsinya sebagai penyemarak lingkungan, sebagai peneduh, penyedia oksigen dan sebagai sumber belajar bagi warga sekolah. Naa… fungsi yang terakhir ini yang ingin saya fokuskan.
Pembelajaran Berbasis Lingkungan.
Pembelajaran yang bermakna, pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menyulut motivasi intrinsik dalam diri siswa tentu tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan metode ceramah saja dalam pelaksanaannya. Berbagai metode maupun media pembelajaran sangat berperan untuk memperbaiki mood belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran. Kita berbincang tentang media pembelajaran, yuk.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat merangsang fikiran dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Secara signifikan, media pembelajaran dapat berfungsi sebagai jembatan komunikasi interaktif antara guru dan siswa, juga antar sesama siswa.
Sangat banyak ragam media pembelajaran yang memungkinkan untuk digunakan, baik di dalam ruang kelas maupun di luar ruang kelas. Media pembelajaran berupa benda, charta, audio, audio visual sejenis tayangan video, media interaktif berbasis internet, media hidup seperti narasumber, binatang, tumbuhan serta alam dan lingkungan sekitar sangat menarik dan merupakan solusi untuk mengatasi pembelajaran yang monoton.
Lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran riil, sangat membantu untuk menjelaskan dan menguatkan konsep materi pelajaran. Bagi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam, tumbuhan sebagai komponen ekosistem taman dan kebun sekolah, merupakan aset yang sangat mendukung proses pembelajaran.
Teknik pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilakukan adalah dengan pembentukan kelompok ataupun secara individu, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Secara berkelompok maupun individu, siswa dapat melakukan pengamatan terhadap obyek nyata lingkungan hidup yang riil.
Mengamati dan mencatat adalah tahap awal sebelum diskusi dan presentasi. (Doc.Pribadi).
Aset Hidup yang Tak Boleh Redup
Terkait tumbuhan sebagai media pembelajaran berbasis lingkungan sekolah, SMPN 2 Papar memiliki ragam tanaman yang banyak. Ragam tanaman yang ada di lingkungan SMPN 2 Papar merupakan media pembelajaran yang mampu memvisualisasi obyek abstrak bagi siswa.
Siswa dapat melihat dan mengamati, serta mengklasifikasi tumbuhan dikotil, monokotil, tumbuhan biji terbuka, tumbuhan biji tertutup dan juga beberapa contoh gerak tumbuhan maupun konsep simbiosis. Mengingat manfaat tumbuhan di sekolah dalam membantu pembelajaran, maka diharapkan aset hidup itu tetap lestari. Bahkan jika memungkinkan, bertambah ragamnya sesuai kondisi sekolah.
Klasifikasi Sederhana Tumbuhan di Lingkungan SMPN 2 Papar
- Berpembuluh dan Tak Berpembuluh
Tumbuhan tak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan kelompok ini tidak memiliki berkas pengangkut seperti jaringan xilem dan floem. Transformasi air dan nutrisi terjadi melalui proses difusi dan osmosis. Mereka berkembang biak dengan menggunakan spora. Lumut tergolong dalam kelompok tumbuhan tak berpembuluh ini. Lumut mudah di temukan di lingkungan sekolah pada musim penghujan.
Lumut yang tumbuh menutup substrat merupakan contoh tumbuhan tak berpembuluh. ( Doc. Pribadi)
Tumbuhan berpembuluh memiliki ciri-ciri akar,batang dan daun sejati. Memiliki jaringan xilem, floem sebagai pembuluh pengangkut. Tumbuhan yang ada di halaman dan kebun SMPN 2 Papar hampir semuanya merupakan tumbuhan berpembuluh, kecuali lumut.
Pohon Bunga Kupu-kupu di dekat ruang Kepala SMPN 2 Papar merupakan contoh tumbuhan berpembuluh. (Doc.Pribadi)
2. Dikotil dan Monokotil
Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan berkeping satu. Perakarannya serabut, batang tidak tumbuh membesar karena tidak memiliki kambium. Pembuluh xilem dan floem tersebar acak dalam batang. Daun pada umumnya bertulang sejajar atau melengkung, dengan kelopak atau mahkota bunga berkelipatan tiga. Anggrek, pohon kelapa, palem yang tumbuh di SMPN 2 Papar merupakan contoh tumbuhan monokotil.
Beragam pohon palem merupakan contoh tumbuhan monokotil. (Doc.Pribadi)
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berkeping dua. Perakarannya tunggang, batang tumbuh membesar karena memiliki kambium. Pembuluh xilem dan floem tersusun dalam cincin melingkar di dalam batang. Daun pada umumnya bertulang menyirip atau menjari, dengan kelopak atau mahkota bunga berkelipatan empat atau lima. Pohon mangga, pohon sawo, pohon jati, kembang sepatu, bunga pukul empat, pohon melinjo, pohon mahoni dan pohon belimbing sayur yang tumbuh di SMPN 2 Papar merupakan contoh tumbuhan dikotil.
Pohon Ceremai adalah salah satu tumbuhan dikotil yang ada di lingkungan SMPN 2 Papar. (Doc. Pribadi)
3. Generatif dan Vegetatif
Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan yang melibatkan pelaburan sel kelamin tumbuhan. Pada umumnya, secara alami, tumbuhan yang ada di lingkungan SMPN 2 Papar berkembang biak secara generatif, baik dikotil maupun monokotil.
Pohon bunga Tabebuya Kuning di depan kelas 9F berkembang biak secara generatif. (Doc.Pribadi).
Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak menyertakan peleburan sel kelamin tumbuhan. Perkembangbiakan vegetatif bisa secara alami maupun buatan. Cocor bebek adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak secara vegetatif alami dan banyak ditanam di dalam pot yang berderet di rak tanaman di depan kelas. Selain secara alami, perkembangbiakan vegetatif juga dapat dilakukan secara buatan. Stek, cangkok, menempel mata tunas merupakan perkembangbiakan vegetatif buatan.
Cocor bebek dan Sanseviera berkembang biak secara vegetatif alami meskipun sanseviera juga dapat berkembang biak secara generatif. Cocor bebek berkembang biak dengan tunas adventif yang tumbuh di sepanjang tepi daun, ditanam dan dirawat untuk media pembelajaran riil. Secara vegetatif alami, Sanseviera berkembang biak dengan rhizoma di dalam tanah atau membentuk rumpun. (Doc. Pribadi)
Pohon Sawo yang dikembangbiakkan dengan cara vegetatif buatan, yaitu cangkok batang. (Doc. Pribadi).
4. Tumbuhan Berbiji Terbuka dan Tumbuhan Berbiji tertutup.
Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak terlindung oleh dinding buah. Pohonnya besar dan memiliki akar tunggang. Tidak memiliki bunga sejati. Daunnya berupa daun jarum atau sisir, contohnya pohon pinus dan cemara. Namun ada beberapa pohon yang berdaun lebar seperti melinjo. Tumbuhan biji terbuka merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan. Megaspora membentuk gamet betina dan mikrospora membentuk serbuk sari. Keduanya berapa di ujung yang bernama strobilus.
Pohon Melinjo di samping gedung perpustakaan SMPN 2 Papar merupakan contoh tumbuhan berbiji terbuka. (Doc. pribadi).
Tumbuhan berbiji tertutup memiliki biji yang terlindung dinding buah. Perakaran tunggang dan memiliki pembuluh angkut yang lebih kompleks daripada tumbuhan berbiji terbuka. Daun pada umumnya lebar, bentuk dan susunannya beragam dengan stomata untuk pertukaran gas. Memiliki bunga sejati yang merupakan organ reproduksi utama. Tumbuhan berbiji tertutup memiliki spesies yang lebih beragam daripada tumbuhan berbiji terbuka dan terdapat di berbagai habitat di muka Bumi.
Pohon Jati yang ditanam di halaman SMPN 2 Papar merupakan contoh tumbuhan berbiji tertutup. Pohon jati memiliki bunga sejati dan biji terlindung dalam buah serta jaringan angkut yang kompleks sehingga termasuk dalam kelompok tumbuhan biji tertutup. (Doc. Pribadi).
Konsep Simbiosis
Simbiosis dalam biologi merujuk pada interaksi yang erat antara dua organisme berbeda spesies yang hidup bersama dalam suatu hubungan ekologi. Hubungan simbiosis ini dapat pula diamati oleh siswa di lingkungan SMPN 2 Papar.
- Simbiosis mutualisma, yaitu hubungan antara dua organisme yang berbeda jenisnya, tetapi bersifat saling menguntungkan satu sama lain. Serangga dan pohon berbunga adalah simbiosis mutualisma yang paling mudah diamati di lingkungan SMPN 2 Papar.
- Simbiosis komensalisma, yaitu hubungan antara dua organisme yang berbeda, tetapi hanya salah satu organisme yang diuntungkan, sementara organisme yang lainnya tidak dirugikan. Simbiosis komensalisme dapat diamati pada tumbuhan paku tanduk rusa yang hidup menumpang pada pohon yang terdapat di sisi selasar di dekat ruang tata usaha SMPN 2 Papar.
- Simbiosis parasitisme, yaitu hubungan antara dua organisme yang berbeda, tetapi hanya salah satu organisme yang diuntungkan, sementara organisme yang lainnya dirugikan. Siswa dapat mengamati simbiosis parasitisme yang terjadi antara benalu dan pohon sawo di depan laboratorium IPA SMPN 2 Papar.
- Simbiosis amensalisme dikenal juga dengan sebutan simbiosis antibiosis. Simbiosis amensalisme adalah interaksi antar makhluk hidup yang merugikan makhluk hidup lain, sementara makhluk hidup yang satunya tidak terpengaruh. Contoh dari simbiosis amensalisme dapat diamati siswa pada pohon pinus yang tumbuh di dekat laboratorium IPA SMPN 2 Papar. Pohon pinus mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menyebabkan tumbuhan lain di sekitarnya tidak dapat tumbuh subur.
Tumbuhan Paku Tanduk Rusa yang menempel pada batang pohon palem merupakan contoh simbiosis komensalisma yang dapat diamati siswa di area selasar, di dekat ruang tata usaha SMPN 2 Papar, (Doc.Pribadi).
Aset hidup berupa ragam tumbuhan di lingkungan sekolah sarat manfaat, bukan. Faktanya, pembelajaran berbasis lingkungan sekolah ini sangat menarik, mampu menghadirkan pengalaman yang berbeda dan kesan yang kuat, yang merupakan faktor pembentuk ingatan jangka panjang dalam diri siswa. Selain itu, sisi positif lainnya dari pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis lingkungan sekolah ini adalah euforia siswa ketika bisa membebaskan diri dari kungkungan dinding ruang kelas, meskipun tetap dalam koridor tata tertib pembelajaran. Tentu saja hal ini dapat mengatasi kejenuhan dan memberikan dampak psikososial yang positif baik bagi siswa maupun guru.