Game Tidak Selamanya Berdampak Buruk

Pelatihan soal berbasis game edukasi.(Doc. Pribadi)

Suatu siang ketika saya mendampingi para siswa belajar di kelas, saya memergoki beberapa siswa asyik bermain game. Tentu saja saya menegur mereka. Apalagi pada waktu itu kegiatan pembelajaran berlatih soal. Seketika sisi manusiawi saya muncul. Saya merasa siswa-siswa yang bermain game itu meremehkan materi pembelajaran yang saya sampaikan. Lebih jauh lagi, meremehkan saya, gurunya. Duh.

Setelah teguran yang saya berikan, mulailah mereka menyalin soal yang saya tuliskan di papan tulis kaca yang bagus. Lantas berusaha mengerjakannya dengan tekun karena saya menunggui di belakang punggung mereka. Sebenarnya tujuan utama saya berada di belakang mereka bukan untuk menjagai agar mereka tidak kembali ke dosa awal, yaitu bermain game pada saat pembelajaran. Tetapi justru saya siap sedia jika mereka kesulitan dalam proses mengerjakan soal tersebut.

Sambil sesekali memberi penjelasan atas kesulitan mereka dalam mengerjakan soal, pandangan saya terpaut pada huruf-huruf dan angka yang saya goreskan dengan spidol hitam di papan tulis kaca itu. Hanya deretan huruf dan angka. Huruf dan angka. Tidak semenarik game dalam aplikasi android milik mereka.

Ya Tuhan ! Eureka ! Dalam hati saya menggumam, meneriakkan eureka, seperti teriakan Archimedes ketika menemukan konsep fisika tentang gaya apung yang diterima oleh benda yang berada dalam zat cair. Inilah jawabannya. Mereka, para siswa yang bermain game itu tidak bermaksud meremehkan saya, gurunya. Namun mereka tidak cukup tertarik dengan deretan huruf dan angka pada saat berlatih soal. Apalagi tulisan tangan saya tidak tergolong tulisan yang bagus. Jadi, saya yang harus memutar haluan, keluar dari zona nyaman.

Sejak hari itu saya mulai browsing di youtube. Beberapa aplikasi pembuatan game edukasi saya simak. Akhirnya saya terpaut pada Wordwall. Salah satu aplikasi game edukasi yang mudah digunakan. Itulah titik balik, untuk pertamakali saya menggunakan aplikasi game edukasi dalam kegiatan pembelajaran, terutama untuk berlatih soal.

Belajar sambil bermain mampu mengatasi kejenuhan. ( Doc.Pribadi )

Tidak Selalu Berdampak Buruk.

Sejauh ini game memang dianggap memiliki potensi besar untuk merusak generasi. Tidak dapat dipungkiri fakta-fakta yang terjadi di tengah masyarakat bahwa game banyak membawa dampak buruk, terutama pada para siswa. Apalagi jika kurang pengawasan orang tua.

Namun sesungguhnya ada banyak sisi positif game yang dapat kita manfaatkan. Dalam dunia pendidikan, game edukasi merupakan aplikasi yang menarik untuk digunakan dan dikembangkan. Game edukasi dapat membantu guru maupun siswa mengatasi kejenuhan. Selain itu, dengan bermain game edukasi, siswa dapat melatih fungsi motorik sekaligus kognitifnya. Ada banyak aplikasi game edukasi. Wordwall, Kahoot, Quizizz, Educandy, Quizlet dan beberapa lainnya lagi. Semuanya menarik.

Dalam aplikasi Wordwall, kita dapat membuat beragam game dengan satu paket soal yang telah kita siapkan. Siswa dapat mencoba game lain dalam aplikasi Wordwall selain yang telah kita buat namun dengan soal yang sama. Lebih asyik lagi berlatih soal melalui Kahoot. Kelas dapat melakukan turnamen dalam kelompok atau pun secara individu. Di akhir kegiatan, sudah ada refleksi menggunakan emoji. Siswa pasti sangat senang menggunakan aplikasi ini.

Penerapan game edukasi dalam pembelajaran memiliki banyak sisi positif. Game edukasi menyajikan pembelajaran interaktif yang tentu saja jauh lebih menarik dan menyenangkan daripada pembelajaran konvensional. Konsep materi pembelajaran juga menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Siswa akan belajar tentang kemampuan melihat peluang, kreatifitas pemecahan masalah dan berpikir kritis. Selain itu, siswa dapat terlibat aktif dan termotivasi dengan fitur sistem poin, tantangan dan tingkat kesulitan game. Secara sosial, mereka juga belajar bekerjasama dalam tim, belajar berkomunikasi dengan baik serta tidak menutup kemungkinan siswa belajar dari siswa yang lainnya. Sangat menarik dan sarat hal positif. Percayakah anda bahwa game tidak selalu berdampak buruk? Silakan mencoba jika anda belum pernah memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran.

*********

10 tanggapan pada “Game Tidak Selamanya Berdampak Buruk”

  1. Selain game2 edukasi untuk saat ini bermain game sudah menjadi profesi dan para gamer yg sudah profesional memang benar-benar ladang kehidupan. Terkait dengan game untuk kegiatan pembelajaran tolong bantuannya untuk kami-kami yg belum dapat menggunakan game untuk ditulari ilmunya agar kami2 dapat menggunakan game-game yg menarik untuk kegiatan pembelajaran.

  2. Salah satu produk tehnologi yang bermanfaat dan bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran. Tentu saja perlu edukasi dan pengarahan.

  3. Artikel yang bagus, mampu mengubah persepsi negatif terhadap game online meskipun dalam pemanfaatannya masih perlu pendampingan agar dampak negatif dari game itu sendiri dapat diminimalisir

  4. Tulisan ini sangat menarik, game seperti teman buat anak-anak generasi z tinggal bagaimana kita sebagai pendidik memanfaatkan game untuk media pembelajaran sehingga anak merasa enjoy dan senang dalam belajar. Terimakasih bu Hesty yang sudah memberi motivasi bagi para pendidik di Indonesia.

  5. Bunga Diandra diangkut Tossa
    Bu Hesty Indra Pancen Luar Biasa

    Karya tulisan yang apik dari beliau, enak untuk dibaca, sehingga tidak membosankan alurnya..

    Ada sebuah ungkapan..bawalah dirimu ke dunia nya (siswa) dan jangan sebaliknya.
    Ini yang saat ini di eksekusi oleh beliau melalui pembelajaran berbasis game.

    Terus berkarya, terus menginspirasi..
    Bergerak serentak bersama teman SMP 2 Papar dan Kabupaten kediri membawa kejayaan pendidikan, agar kian gemilang.

    Kediri berbudaya.

Tinggalkan Balasan