Salam dan bahagia…
Tulisan ini sebagai bentuk pemahaman materi modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Dalam tulisan ini akan disajikan rangkuman kesimpulan pembelajaran modul 3.1 dan keterkaitannya dengan modul-modul lainnya yang telah dipelajari sebelumnya.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Anna Monalita de Fretes selaku Fasilitator dan Ibu Sona Kumala sebagai Pengajar Praktik yang telah membimbing dan menuntun saya selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak.
Berikut rangkuman kesimpulan pembelajaran koneksi antar materi pada modul 3.1 berdasarkan panduan pertanyaan yang ada pada LMS program Pendidikan Guru Penggerak
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin harus dapat menjadi teladan yang baik bagi yang dipimpinnya (Ing Ngarsa Sung Tuladha). Hasil keputusan tersebut harus mendorong semangat untuk terus berinovasi dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid (Ing Madya Mangun Karsa). Selain itu, seorang pemimpin harus tetap memberikan motivasi dan panduan selama proses pengambilan keputusan (Tut Wuri Handayani) agar mencapai hasil yang diinginkan.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri guru penggerak seperti berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif, harus menjadi landasan dalam proses pengambilan keputusan. Nilai-nilai yang berpengaruh terhadap prinsip-prinsip dalam mengambil keputusan akan disesuaikan dengan situasi yang terjadi dan dampaknya terhadap lingkungan, tentunya untuk meminimalisir resiko sekecil-kecilnya
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Materi kegiatan coaching yang diberikan pendamping/fasilitator dapat menjadi bekal dalam melakukan coaching. Coaching dilakukan dengan memenuhi kompetensi inti, diantaranya kehadiran penuh ( presence), mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berbobot. Keterampilan coaching dengan alur TIRTA dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan dapat memecahkannya secara cermat dan sistematis. Dengan berpegang pada konsep TIRTA, dan dikombinasikan dengan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan, maka proses coaching dalam menyelesaikan masalah akan mendapatkan keputusan yang maksimal.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Sebagai pendidik, penting untuk dapat mengakomodasi kebutuhan yang beragam dari murid agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan efektif. Dalam hal ini, pengambilan keputusan yang cermat untuk memenuhi kebutuhan murid sangat diperlukan. Kemampuan dalam kompetensi sosial dan emosional, dengan berpikir kesadaran penuh (mindfulness), akan membantu dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan sesuai dalam konteks pembelajaran.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Studi kasus yang berkaitan dengan moral/etika harus didasari dengan nilai-nilai yang dianut seorang pendidik berupa nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal. Nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik akan mempengaruhi pola pikirnya dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah. Oleh karena itu, dalam mengambil suatu keputusan harus mengacu pada nilai-nilai kebajikan dan mengutamakan rasa tanggung jawab, karena hal tersebut akan berpengaruh kepada karakter murid.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula, disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepat, maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang masih saya hadapi di lingkungan saya adalah ketika saya menghadapi situasi di mana saya harus memilih antara dua pilihan yang saya yakini benar atau menghadapi dilema etika. Dalam hal ini, saya sering merasa bingung dalam membuat keputusan, dan terkadang saya khawatir bahwa keputusan saya tidak akan dapat memenuhi harapan semua orang dan bahkan mungkin akan mendapatkan kritik dari orang lain.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengambilan keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid. Dalam pembelajaran, salah satu strategi agar berpihak pada murid adalah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid sehingga akan tercipta merdeka belajar sesuai dengan potensinya yang berbeda-beda.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Ketika seorang pemimpin pembelajaran mengambil suatu keputusan, maka akan sangat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Pengambilan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid akan menjadikan murid dapat merdeka dalam belajar yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan atau masa depannya.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan yang dapat saya ambil bahwa pengambilan keputusan haruslah dijiwai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, berpegang teguh pada nilai-nilai guru penggerak salah satunya berpihak pada murid dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk masa depan murid. Pengambilan keputusan berpengaruh pada pengajaran yang memerdekakan murid karena disesuaikan dengan potensi dan karakteristiknya masing-masing. Seorang pemimpin haruslah memiliki kompetensi sosial dan emosional agar dapat mengambil keputusan dengan penuh kesadaran diri, mampu mengelola emosi dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Saat proses pengujian keputusan, diperlukan teknik coaching agar dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya agar keputusan yang diambil tepat dan berdampak positif.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Perbedaan mendasar antara dilema etika dan bujukan moral dapat dilihat dari kedua pilihan kasusnya. Jika kedua pilihan sama-sama benar maka termasuk kedalam dilema etika, namun jika salah satu benar dan yang lain salah maka termasuk kedalam bujukan moral. Terdapat 4 paradigma dilema etika, antara lain individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang. Terdapat 3 prinsip dalam pengambilan keputusan, yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, dan berpikir berbasis rasa peduli. Terdapat 9 langkah pengambilan keputusan, diantaranya mengenali nilai yang bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, kumpulkan fakta yang relevan, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan, lihat lagi keputusan dan refleksikan. Hal yang di luar dugaan adalah dalam melakukan pengambilan keputusan memiliki keterkaitan dengan modul lain yang dipelajari sebelumnya
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini saya pernah melakukan pengambilan keputusan dalam situasi dilema etika, namun sebelumnya saya tidak mengetahui adanya tahapan dalam pengujian dan pengambilan keputusan sehingga keputusan langsung diambil tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin terjadi. Saat mempelajari modul ini, ternyata dalam pengambilan keputusan harus menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan dengan dasar nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid dan bertanggung jawab, sehingga pengambilan keputusan lebih cermat dan bijaksana serta dapat dipertanggungjawabkan
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dengan mempelajari modul ini sangat berdampak besar bagi saya, terutama berkaitan dengan cara pengambilan keputusan yang sebelumnya tidak menggunakan langkah-langkah apapun, sekarang setelah mempelajari modul ini saya memahami bahwa dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran perlu adanya pemilihan paradigma yang tepat, prinsip yang sesuai, dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan secara sistematis
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting mempelajari modul ini, baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin. Karena dapat mengambil keputusan secara cermat, bijaksana, dan dapat dipertanggungjawabkan dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan agar dapat berpihak pada murid
Demikian rangkuman kesimpulan pembelajaran Koneksi Antar Materi pada Modul 3.1 ini. Umpan balik pembaca sangat saya harapkan untuk membangun pemahaman saya yang lebih baik lagi.
Terimakasih !
Semoga Bermanfaat….